Bukanlah jalan yang mudah bagi PT Galasari Gunung Sejahtera (GGS) dalam mengelola lahan seluas 200 hektar dengan kondisi tanah bebatuan, keras dan kering di pesisir utara Jawa Timur.
Dari sejak awal ada dan PT Galasari Gunung Sejahtera berdiri pada tanggal 24 November 1988, lahan yang berlokasi di desa Sukodono Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik ini memang sengaja difungsikan sebagai perkebunan holtikultura khususnya mangga.
Awal mulanya, mangga yang dibudidayakan adalah jenis arum manis. Kemudian pada tahun 2004 PT Galasari bekerjasama dengan Bee Valley Corp dari Thailand dan mulai mengembangkan mangga Chokanan dan Namdokmai.
Hingga saat ini sudah berbagai macam varietas mangga di tanam di PT Galasari. Dari banyak macam mangga, terdapat 5 varietas unggulan yakni Chokanan, Arum manis, Namdokmai, Garifta merah dan Manalagi.
Secara keseluruhan, sistem perbanyakan bibit tanaman mangga di perkebunan Galasari menggunakan teknik grafting (menyambung batang). Untuk batang bawah dipilihnya pohon mangga Jawa karena akarnya lebih kuat dan tebal.
Sedangkan bagian atas batang dipilih dari indukan pertama (F1) masing-masing pohon mangga. Hal ini dimaksudkan buah yang nanti dihasilkan akan bagus sesuai klasifikasi yang diharapkan. Dari total 200 hektar, sekitar 100 hektar sudah ditanami 5 jenis pohon mangga, dengan komposisi Chokanan 70 %, arum manis 17 %, namdokmai 9%, garifta merah 3% dan manalagi 1%.
“sisanya 50 % lahan akan ditanami berbagai macam varietas pohon mangga secara bertahap. Saat ini, kami masih fokus mengoptimalkan lahan yang telah ada tanamannya, “ ujar Adik Dwi Retno Langking, General Manager PT Galasari kepada SariAgri.
Untuk meningkatkan produksinya Sejak 2 tahun terakhir PT Galasari sudah melakukan penanaman berbagai varietas mangga unggulan sejumlah 11 ribu batang.
Pengembangan kebun masih terus dilakukan, selain mangga PT Galasari mulai melakukan penanaman aneka buah – buahan lokal sehingga kedepannya PT Galasari tidak hanya memproduksi mangga tetapi juga buah lokal lainnya dan menjadikan kawasan Wisata Agro.
Khusus untuk perawatan tanaman, baik pupuk dan obat pembasmi hama penyakit maupun serangga, dilakukan sebisa mungkin meninggalkan bahan kimia dan menggantinya dengan bahan yang alami.
Sedangkan untuk pupuk baik organik maupun anorganik PT Galasari menggunakan produk dari PT polowijo Gosari seperti Pupuk NPK Pullet, Pupuk dolomit Magfertil dan Pupuk Organik Fertilo.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tanaman diberikan pupuk dolomit (SariAgri/Arief L)
2 dari 2 Halaman
“Untuk pengendalian hama secara hayati kami menanam berbagai tanaman bermanfaat yang bisa menjadi inang predator dari hama ataupun lalat buah,” paparnya ramah sambil mengajak SariAgri berkeliling kebun.
Adik menjabarkan lebih luas, Tanaman yang tersebut antara lain Turnera sp, Antigonon sp, sereh dan tanaman mengandung nektar lainnya. Tanaman ini selain berfungsi menyediakan nutrisi, sekaligus sebagai tempat beristirahat bagi musuh alami hama selama di lapangan.
Tindakan pengendalian untuk lalat buah ditambah dengan instalasi petrogenol di beberapa titik di lapangan yang berujuan sebagai perangkap lalat buah sehingga tidak menyerang buah mangga.
Melalui upaya ini, buah mangga yang dipanen total bobot dalam satu pohon bisa melebihi ekspektasi. Di samping berbuah setiap bulan sepanjang tahun. ukuran masing-masing buah juga besar.
Seperti Chokanan jika hasil buahnya premium beratnya bisa mencapai 600 gram lebih, sedangkan berat rata-rata bisa mencapai 350 gram.
Arum manis premium beratnya antara 900 gram hingga 1kg, sedangkan berat rata-rata berkisar di 500 gram. Dalam 1 pohon arum manis bisa menghasilkan 100 buah dengan bobot total mencapai 50 kg. Namdokmai, 1 buah premium bisa mencapai berat antara 800 gram sampai dengan 900 gram.
Saat ini pasar potensial yang sudah dilayani Galasari yakni 5 kota besar di indonesia, diantaranya Surabaya, Bali, Jakarta, Jogyakarta dan Balikpapan Kalimantan Timur. Sedangkan pasar potensial luar negeri saat ini yang sangat tinggi minatnya yakni Jepang
Sumber : sariagri.id