Bagi para pembudidaya jeruk, hujan yang tiba-tiba turun beserta lantaran kadar air, kelembaban tanah, dan suhu secara ekstrim sudah sering dikenal sebagai salah satu faktor penyebab buah jeruk pecah di pohon. Karena itulah hasil panen para pembudidaya jeruk menurun jika peristiwa tersebut terjadi. Hal ini bisa terjadi untuk berbagai jenis jeruk, termasuk jeruk baby.
Penyebab Pecahnya Buah Jeruk di Pohon
Hujan yang turun secara tiba-tiba pasca kemarau panjang merupakan salah satu alasan penyebab buah jeruk pecah. Mengapa? Karena dalam kondisi tersebut, penyerapan nitrogen (N) oleh tanaman jadi berlebih, sementara penyerapan kalsium (Ca) berkurang. Akibatnya, buah tidak bisa menampung makanan yang diserap dari akar, yang kemudian menyebabkan buah jadi pecah.
Hal ini pun telah didukung oleh studi Blanchon (2005), yang menunjukkan bahwa tanaman jeruk yang kekurangan kalsium menyebabkan buahnya jadi pecah. Di samping itu, ada juga studi Supriyanto (2010) yang menunjukkan bahwa kadar kalsium dan boron (B) yang rendah di dalam tanah juga jadi penyebab jeruk pecah di pohon.
Padahal, kalsium dibutuhkan tanaman jeruk untuk meningkatkan penyerapan sel agar bisa mengimbangi proses pembesaran buah yang terjadi dengan cepat saat hujan turun. Soalnya, dalam kondisi tersebut tanaman cenderung menyerap air dan hara dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam kondisi musim kemarau.
Kalsium dan boron sendiri juga saling berkorelasi, terutama dalam hal meristematik akar tanaman. Apabila tingkat konsentrasi boron rendah, tanaman tidak bisa menyerap kalsium secara optimal.
Solusi yang Perlu Dilakukan
Kalau begitu, apa yang bisa dilakukan oleh pembudidaya jeruk? Agar tidak merugi, pembudidaya jeruk bisa mencegah buah jeruk pecah di pohon dengan memberi pupuk berkalsium dan boron. Tak hanya itu saja, lakukan pula penggenangan parit kebun sebagai saluran drainase saat memasang mulsa dan musim kemarau. Pasalnya, kedua unsur hara tersebut bisa bantu kurangi risiko terjadinya jeruk pecah di pohon (Shoodee dan Chiarawipa, 2005).
Di samping itu, pembudidaya jeruk juga bisa memberikan pupuk dengan kandungan kalium. Tujuannya adalah untuk menjaga agar kualitas buah yang dipanen tetap terjaga. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, tanaman jeruk yang kekurangan kalium bisa menghasilkan buah yang tidak berair, rasanya hambar, aromanya kurang kuat, serta rasa buah yang asam.
Lewat pemberian nutrisi yang tepat dan sesuai kebutuhan tanaman, pembudidaya pun bisa menikmati hasil panen yang maksimal dan berkualitas. Karena dengan begitu, buah yang dipanen tetap terjaga kualitasnya. Dan salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengidentifikasi apa penyebab buah jeruk pecah secepatnya serta memberikan solusi yang tepat agar hasil panen jeruk nantinya bisa memuaskan dan Anda sebagai pembudidaya tidak mengalami kerugian.