Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan kembali datang ke Kabupaten Gresik, Senin 22 Agustus 2022.
Kunjungan itu untuk meresmikan food estate mangga pertama di Indonesia. Yakni, di wilayah Kecamatan Panceng yang termasuk wilayah dari PT Galasari Gunung Sejahtera (GGS).
Presiden Jokowi juga direncanakan akan memberi bantuan alat pertanian kepada kelompok tani.
Untuk persiapan kunjungan Presiden tersebut, Sabtu (20/8) siang, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan gladi rangkaian kegiatan. Selain itu, dia juga ingin memastikan langsung kesiapan sarana dan prasarana di lokasi food estate mangga tersebut.
Kedatangan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di wilayah Kecamatan Panceng itu didampingi Direktur PT Galasari Gunung Sejahtera (GGS) dan CEO PT Polowijo Gosari Deddy Harnoko Sucahyo.
Untuk diketahui, pengembangan food estate mangga di wilayah Kecamatan Panceng itu merupakan rintisan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura. Program ini sekaligus menjadi tindak lanjut arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada pertemuan G20 di Italia beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pada Mei 2022 lalu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto juga sudah berkunjung ke Gresik. Saat itu, dia menyebut food estate mangga di Gresik mulai dikembangkan tahun ini. Targetnya dapat mencakup kawasan mangga seluas 1.000 hektare. Baik berupa intensifikasi maupun perluasan area baru.
Model yang dikembangkan berupa kemitraan antara kelompok tani dengan pelaku usaha (off taker). Substansi food estate mangga itu berupa penataan kawasan produksi dan pemasaran melalui skema kemitraan close-loop. Selain menjadi solusi bagi petani, konsep itu juga diharapkan mendorong daya saing mangga nasional.
Dalam kunjungan ke lokasi yang dikelola kelompok tani dan PT GGS, anak perusahaan PT Polowijo Gosari, saat itu Prihasto juga mendorong pengembangan varietas mangga unggulan yang berorientasi ekspor.
Desain tanamnya dilakukan dengan model klaster. Dengan begitu, lebih tertata. Juga, memudahkan petani melakukan proses panen dan pascapanen.
Sementara itu, pola tanam bisa dilakukan dengan integrated farming antara komoditas utama mangga, jagung serta ternak. Pemerintah siap menyediakan fasilitas pendukung. Mulai sarana-prasarana, alat dan mesin pertanian, permodalan, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Kementan juga akan menggelar bimbingan teknis, penyuluhan berkala, studi banding, dan pelatihan agroteknologi. Tujuannya merangsang peningkatan produksi dan mutu mangga di kawasan food estate tersebut.
Saat ini, PT GGS masih memiliki 500 hektare lahan dengan 200 hektare di antaranya sudah eksisting. Rencananya, ke depan juga akan dibangun agroindustri. Di antaranya pabrik olahan mangga dan sejenisnya.